PentingnyaDU/DI Tunjang Pekerjaan yang Layak. Sebagai bentuk nyata implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan penguatan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
Keselarasanantara SMK dengan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan delapan aspek link and match. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek soft skills, Masalah ketiadaan sinergi yang berujung pada tidak terserapnya lulusan SMK ke dunia kerja adalah salah satu hal yang diperhatikan oleh SMK Pusat Keunggulan
Tetapiharus membangun transferable skills termasuk kemampuan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Jakarta ANTARA - Program “Link and Match” antara kebutuhan industri dengan para siswa di Sekolah Menengah Kejuruan SMK yang menjadi bagian dari pendidikan vokasi di Indonesia ternyata berpotensi besar menghasilkan talenta digital unggul sesuai semangat transformasi digital. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto yang mendukung “Link and Match” dapat dilakukan secara merata di SMK se-Indonesia. “Link and Match bertujuan untuk menciptakan keselarasan mendalam, menyeluruh dan berkelanjutan dalam semua aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi, yakni antara SMK dengan dunia kerja,” ujar Wikan dalam keterangan tertulisnya, Kamis. Baca juga Pemerintah fasilitasi inovasi dan latih talenta digital Dengan sistem itu, siswa di SMK dinilai bisa mengasah tiga kemampuan dasar yang penting untuk bertahan di industri yang canggih, serba digital, dan memaksimalkan penggunaan teknologi. Ada pun tiga aspek itu meliputi soft skills, hard skills, serta karakter yang sesuai kebutuhan industri. Pembelajaran pun berbasis proyek riil serta praktik kerja lapangan sehingga siswa SMK bisa menjawab kebutuhan dari para pelaku industri. Oleh karena itu, ia mendukung penuh industri-industri bisa berperan aktif mengikuti link and match dengan SMK sehingga pengkaderan serta persiapan generasi muda menjadi talenta digital Indonesia bisa optimal. Baca juga Kominfo Talenta penting untuk era trasformasi digital Selain menghadirkan “Link and Match”, Kemendikbudristek juga terus berupaya merevitalisasi SMK sejak 2019 agar talenta digital Indonesia dari generasi muda yang telah dididik bisa memenuhi kebutuhan industri Adapun beberapa regulasi yang mendukung kemajuan SMK menjawab kebutuhan industri di antaranya seperti Teaching Factory serta Super Tax Deduction. Sebelumnya, sejak awal 2021 Indonesia mencanangkan percepatan transformasi digital bersamaan dengan pemulihan pandemi COVID-19. Berbagai gerakan untuk meningkatkan literasi kemampuan digital masyarakat Indonesia pun dilakukan mulai dari program bagi masyarakat umum hingga para pelajar yang terdidik. Selain memberikan pengetahuan soft skills, Pemerintah juga terus gencar memperbanyak infrastruktur jaringan untuk layanan digital agar layanan ruang digital bisa semakin merata dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Baca juga Kemendikbud target 400 prodi vokasi "link and match" dengan industri Baca juga Talenta dan infrastruktur percepat transformasi digitalPewarta Livia KristiantiEditor Suryanto COPYRIGHT © ANTARA 2021
- Direktur Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan PSPK Fiona Handayani menyoroti konsep link and match sekolah vokasi dengan dunia usaha, yang mana bahasan tersebut ramai pada debat cawapres kemarin. Menurutnya, vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan memang didesain untuk peserta didik langsung menuju dunia kerja."Pendidikan vokasi dengan demikian memang perlu dirancang agar lulusan siap masuk ke industri yang sudah spesifik sektornya, misalnya otomotif, komputer, dan sebagainya. Dan hal ini berbeda dengan tujuan penyelenggaraan sekolah menengah umum atau SMA," ujarnya pada Tirto, Selasa 19/3/2019.Sehingga menurutnya akan tidak relevan jika SMK digadang sebagai sekolah yang berorientasi kapitalisme karena diarahkan untuk mencetak tenaga kerja."Bagi industri, lulusan SMK menjadi sumber daya manusia yang sepatutnya siap untuk bekerja dan untuk siswa, SMK diharapkan dapat memberikan peluang kerja tanpa harus berinvestasi waktu dan biaya lagi untuk masuk ke perguran tinggi," Fiona, yang seharusnya diperhatikan justru pada metode pengajaran siswa SMK tersebut. Agar semata-mata tidak hanya disesuaikan untuk kebutuhan kerja di dunia industri para peserta didik tersebut, lanjutnya, perlu juga dibekali pemahaman akan pentingnya menjadi pembelajar sepanjang hayat atau lifelong learner. Para siswa tersebut harus didorong untuk terus meningkatkan dan memperbarui kompetensi dirinya sendiri dan tidak stagnan pada satu jenis bidang industri saja."Dengan demikian SMK tidak bisa lagi semata-mata fokus pada keterampilan menggunakan teknologi yang ada, yang bahkan mungkin tidak lagi digunakan di dunia industri. Tetapi harus membangun transferable skills termasuk kemampuan menjadi pembelajar sepanjang hayat tadi," link and match pendidikan dengan dunia usaha kembali menyeruak ke permukaan, setelah menjadi pembahasan pada debat ketiga antara calon wakil presiden Maaruf Amin dan Sandiaga Uno pada Minggu 17/3/2019 kemarin. Keduanya memiliki visi untuk meningkatkan sinergitas pendidikan dan dunia usaha untuk mengurangi jumlah pengangguran lulusan vokasi di juga Lulusan SMK Dinilai Belum Siap Hadapi Revolusi Industri CORE Jelaskan Alasan Pengangguran Tertinggi Didominasi Lulusan SMK - Pendidikan Reporter Alfian Putra AbdiPenulis Alfian Putra AbdiEditor Dewi Adhitya S. Koesno
PENDIDIKAN merupakan salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara. Negara yang maju akan dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang baik. Dengan meningkatkan sistem pendidikan, sama artinya meningkatkan kualitas SDM suatu negara. Artinya, kemajuan suatu bangsa atau negara, merupakan cermin dari kualitas pendidikan serta SDM yang ada pada negara tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, tentu sebagian besar masyarakat dapat menilai bagaimana kualitas pendidikan di negara ini. Meski belum bisa dikatakan baik, namun pemerintah terus mengupayakan menyusun sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sarana pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Contoh paling dekat yang bisa kita lihat, ialah bagaimana upaya pemerintah dalam membentuk sistem pendidikan di tengah pandemi yang terjadi dua tahun terakhir. Lebih dari itu, pembentukan satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK yang setingkat dengan SMA memiliki tujuan dalam jangka panjang bagi kemajuan kualitas SDM negara Indonesia. Sejalan dengan tema pembangunan pendidikan jangka panjang pada tahun 2005-2024, pembangunan SMK diarahkan pada peningkatan daya saing. Baik secara nasional, bahkan hingga internasional, sebagai salah satu fondasi dalam membangun kemandirian serta daya saing negara Indonesia dalam menghadapi persaingan global di masa mendatang. Pelajar SMK dibekali beberapa skill pendukung sehingga nanti lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja. Hal ini merupakan keunggulan yang bisa didapatkan sekaligus yang diharapkan oleh pemerintah untuk memperbaiki SDM Indonesia, sekaligus meningkatkan ekonomi Indonesia melalui SDM yang memiliki daya saing dalam dunia industri. Hal ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat, sehingga peminat SMK memiliki jumlah yang cukup banyak di beberapa daerah diseluruh Indonesia. Hingga awal tahun 2015, jumlah SMK di Indonesia mencapai angka lebih sekolah, dengan jumlah siswa 4,33 juta. Dengan populasi tersebut, artinya dari seluruh SMK tersebut memberikan layanan pendidikan kepada 143 ribu rombongan belajar atau 11,27 rombel per SMK dengan jumlah rata-rata tiga rombel per tingkat dengan total paket keahlian yang dibuka di SMK mencapai paket. Atau rata-rata tiga paket keahlian per SMK Ismainar, 2015. Berdasar data tahun 2018, jumlah SMK di Indonesia mengalami peningkatan mencapai angka Ini terdiri dari SMK swasta dan negeri. Sementara jumlah siswa mencapai lebih dari lima juta pelajar. Dengan rincian juta siswa SMK negeri, dan 2,8 juta siswa SMK swasta. Terkini
link and match smk dengan dunia kerja